Syiahindonesia.com, Mediterania – Penjaga pantai Italia berulang kali mengabaikan pesan SOS untuk menyelamatkan ratusan pengungsi yang terperangkap di kapal yang tenggelam di Laut Mediterania. Padahal hanya beberapa mil dari lokasi kejadian, sebuah angkatan laut berlayar.
“Saat kapal akhirnya terbalik, 250 orang tenggelam. Sebanyak 60 anak termasuk di antara korban tewas,” kata majalah Italia, L’Espresso, sebagaimana dikutip The New Arab, Selasa (09/05).
Rekaman pada malam tragedi tersebut, yang terjadi pada bulan Oktober 2013, mengungkapkan bahwa penjaga pantai Italia mengabaikan permintaan berulangkali dari seorang dokter Suriah bernama Mohammed Jammo. Jammo meminta bantuan saat perahu mereka mulai tenggelam di dekat Pulau Lampedusa Italia .
“Penjaga memberitahu dokter tersebut untuk menghubungi pihak berwenang Malta guna meminta bantuan. Meskipun ada kapal penyelamatan Italia di daerah tersebut,” kata L’Espresso.
Kapal angkatan laut Italia itu akhirnya mengirim regu penyelamat ke kapal pengungsi tersebut lima jam setelah panggilan darurat dilakukan dan setelah mendapat banyak permintaan SOS dari angkatan bersenjata Malta.
Namun upaya penyelamatan itu terlambat, puluhan anak dan orang tua akhirnya tewas diterjang ombak. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Saat kapal akhirnya terbalik, 250 orang tenggelam. Sebanyak 60 anak termasuk di antara korban tewas,” kata majalah Italia, L’Espresso, sebagaimana dikutip The New Arab, Selasa (09/05).
Rekaman pada malam tragedi tersebut, yang terjadi pada bulan Oktober 2013, mengungkapkan bahwa penjaga pantai Italia mengabaikan permintaan berulangkali dari seorang dokter Suriah bernama Mohammed Jammo. Jammo meminta bantuan saat perahu mereka mulai tenggelam di dekat Pulau Lampedusa Italia .
“Penjaga memberitahu dokter tersebut untuk menghubungi pihak berwenang Malta guna meminta bantuan. Meskipun ada kapal penyelamatan Italia di daerah tersebut,” kata L’Espresso.
Kapal angkatan laut Italia itu akhirnya mengirim regu penyelamat ke kapal pengungsi tersebut lima jam setelah panggilan darurat dilakukan dan setelah mendapat banyak permintaan SOS dari angkatan bersenjata Malta.
Namun upaya penyelamatan itu terlambat, puluhan anak dan orang tua akhirnya tewas diterjang ombak. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: