Syiahindonesia.com, Idlib – Ulama Ahli Hadits Suriah, Syaikh Abdul Razaq al-Mahdi, menggambarkan bahwa tewasnya ratusan warga Mosul oleh serangan AS adalah perang Salib terhadap Ahlussunnah, akan tetapi dengan tampilan baru. Ia memperingatkan hal itu jangan sampai terjadi di Suriah.
“Yang dilakukan koalisi AS di Mosul, dari membunuhi warga Sunni adalah kejahatan perang dan pembantaian terhadap Ahlussunnah dengan restu dari Iran. Internasional harus menghukum setiap orang yang melakukan kejahatan tersebut,” katanya dalam pernyataan yang diterima portal Arabi21.com, Ahad (02/04).
Serangan udara koalisi AS di Mosul yang menewaskan ratusan warga sipil baru-baru ini mendapat reaksi keras di wilayah-wilayah oposisi Suriah. Para khatib dan ulama serentak mengutuk serangan tersebut dan memperingatkannya kepada warga Suriah.
Syaikh yang menolak paham ISIS ini mengungkapkan bahwa yang dilakukan koalisi di Mosul sama saja mengembalikan perang salib, yang menjadi dalang terbunuh banyak warga Sunni. Dia menyeru umat Islam, para komandan dan pekerja media untuk menghentikan pembantaian ini dan mengeksposnya.
“Koalisi mengaku memerangi ‘teroris’, namun yang mereka praktikkan adalah teror. Di mana mereka memberikan ruang bagi milisi (syiah) untuk membunuh dan memperkosa,” tegasnya.
Bahkan ia mengungkapkan, Mosul lebih baik dikendalikan oleh Daulah Islamiyah (ISIS) daripada diatur oleh milisi Syiah. Karena, meskipun ISIS ekstrem, mereka masih membela warga Sunni. Sementara milisi Syiah membantai dan membumihanguskan warga Ahlussunnah.
Syaikh Al-Mahdi juga memperingatkan kemungkinan kehadiran milisi Syiah Irak ke Suriah setelah Mosul berhasil direbut. Kemungkinan ini sangat realistis mengingat rezim Assad saat ini memakai bantuan milisi Syiah asal negara tersebut.
Kepada negara-negara Arab yang ikut terlibat dalam koalisi AS, Syaikh Al-Mahdi memperingatkan bahwa keterlibat tersebut termasuk “murtad dari Islam”. Karena mereka sama saja ikut serta melakukan kejahatan ini. Mereka menolong dan memberi loyalitas kepada koalisi tersebut.
“Muslim sebenarnya adalah yang loyal terhadap umat Islam dan memusuhi orang-orang kafir,” tutupnya.
Seperti diberitakan, koalisi AS dan militer Irak yang dibantu milisi Syiah terbukti melakukan serangan sporadis di Mosul barat sehingga menewaskan ratusan warga sipil. Mayoritas warga ditemukan dalam kondisi tewas tertimpa bangunan rumah mereka. Namun hal itu tidak mengendorkan sedikitpun operasi mereka di kota pada penduduk itu. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Yang dilakukan koalisi AS di Mosul, dari membunuhi warga Sunni adalah kejahatan perang dan pembantaian terhadap Ahlussunnah dengan restu dari Iran. Internasional harus menghukum setiap orang yang melakukan kejahatan tersebut,” katanya dalam pernyataan yang diterima portal Arabi21.com, Ahad (02/04).
Serangan udara koalisi AS di Mosul yang menewaskan ratusan warga sipil baru-baru ini mendapat reaksi keras di wilayah-wilayah oposisi Suriah. Para khatib dan ulama serentak mengutuk serangan tersebut dan memperingatkannya kepada warga Suriah.
Syaikh yang menolak paham ISIS ini mengungkapkan bahwa yang dilakukan koalisi di Mosul sama saja mengembalikan perang salib, yang menjadi dalang terbunuh banyak warga Sunni. Dia menyeru umat Islam, para komandan dan pekerja media untuk menghentikan pembantaian ini dan mengeksposnya.
“Koalisi mengaku memerangi ‘teroris’, namun yang mereka praktikkan adalah teror. Di mana mereka memberikan ruang bagi milisi (syiah) untuk membunuh dan memperkosa,” tegasnya.
Bahkan ia mengungkapkan, Mosul lebih baik dikendalikan oleh Daulah Islamiyah (ISIS) daripada diatur oleh milisi Syiah. Karena, meskipun ISIS ekstrem, mereka masih membela warga Sunni. Sementara milisi Syiah membantai dan membumihanguskan warga Ahlussunnah.
Syaikh Al-Mahdi juga memperingatkan kemungkinan kehadiran milisi Syiah Irak ke Suriah setelah Mosul berhasil direbut. Kemungkinan ini sangat realistis mengingat rezim Assad saat ini memakai bantuan milisi Syiah asal negara tersebut.
Kepada negara-negara Arab yang ikut terlibat dalam koalisi AS, Syaikh Al-Mahdi memperingatkan bahwa keterlibat tersebut termasuk “murtad dari Islam”. Karena mereka sama saja ikut serta melakukan kejahatan ini. Mereka menolong dan memberi loyalitas kepada koalisi tersebut.
“Muslim sebenarnya adalah yang loyal terhadap umat Islam dan memusuhi orang-orang kafir,” tutupnya.
Seperti diberitakan, koalisi AS dan militer Irak yang dibantu milisi Syiah terbukti melakukan serangan sporadis di Mosul barat sehingga menewaskan ratusan warga sipil. Mayoritas warga ditemukan dalam kondisi tewas tertimpa bangunan rumah mereka. Namun hal itu tidak mengendorkan sedikitpun operasi mereka di kota pada penduduk itu. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: