Syiahindonesia.com, TEHERAN - Pemerintah Iran ternyata menggunakan penerbangan sipil untuk mengirimkan tentara atau senjata ke Suriah ataupun Yaman. Bukan hanya mengirimkan tentara, mereka juga membawa pulang tentara yang terluka ataupun tewas dengan menggunakan penerbangan sipil.
Dalam laporan yang dirilis Amed News, salah satu media oposisi di Iran, yang mengutip sejumlah pejabat Garda Revolusi Iran (IRGC) menyebut penerbangan oleh maskapai penerbangan Iran, Mahan Air ke Damaskus di Suriah dan Sana'a di Yaman dimanfaatkan untuk mengangkut amunisi yang kemudian dikirim ke zona pertempuran.
Pejabat yang sama melaporkan, salah satu pesawat penuh sesak dengan senjata, berusaha mendarat di Sana'a, tetapi terancam oleh dua pembom Arab Saudi dan karena pemboman bandara Sana'a, pesawat itu tidak dapat membongkar kargo militer yang bersangkutan.
Pejabat itu juga melaporkan, tahun lalu salah satu pesawat yang mengangkut penumpang reguler, serta pasukan militer dan amunisi dari Iran ke Suriah, dan dalam perjalanan kembali ke Iran, pesawat itu membawa pulang tentara Iran, Suriah, Afghan, dan Pakistan yang terluka dan tewas untuk menjalani pengobatan atau pemakaman di Iran.
"Pada perjalanan pulang dari Suriah, pesawat ini membawa orang di Zona C, di bagian belakang pesawat dan penumpang biasa tidak bisa melihatnya. Mereka mendarat melalui pintu belakang dan menempati bagian terpisah (dari pesawat) dari penumpang reguler," kata pejabat itu seperti dilansir Arutz Sheva pada Minggu (12/3).
"Ini adalah orang yang sama yang Iran latih dalam pertempuran bersenjata dan perang gerilya di pangkalan IRGC. Bahkan, para komandan IRGC menggunakan penumpang reguler pada penerbangan Mahan Air sebagai penutup untuk mentransfer senjata, amunisi, dan tentara bayaran," tukasnya. (sindonews)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
Dalam laporan yang dirilis Amed News, salah satu media oposisi di Iran, yang mengutip sejumlah pejabat Garda Revolusi Iran (IRGC) menyebut penerbangan oleh maskapai penerbangan Iran, Mahan Air ke Damaskus di Suriah dan Sana'a di Yaman dimanfaatkan untuk mengangkut amunisi yang kemudian dikirim ke zona pertempuran.
Pejabat yang sama melaporkan, salah satu pesawat penuh sesak dengan senjata, berusaha mendarat di Sana'a, tetapi terancam oleh dua pembom Arab Saudi dan karena pemboman bandara Sana'a, pesawat itu tidak dapat membongkar kargo militer yang bersangkutan.
Pejabat itu juga melaporkan, tahun lalu salah satu pesawat yang mengangkut penumpang reguler, serta pasukan militer dan amunisi dari Iran ke Suriah, dan dalam perjalanan kembali ke Iran, pesawat itu membawa pulang tentara Iran, Suriah, Afghan, dan Pakistan yang terluka dan tewas untuk menjalani pengobatan atau pemakaman di Iran.
"Pada perjalanan pulang dari Suriah, pesawat ini membawa orang di Zona C, di bagian belakang pesawat dan penumpang biasa tidak bisa melihatnya. Mereka mendarat melalui pintu belakang dan menempati bagian terpisah (dari pesawat) dari penumpang reguler," kata pejabat itu seperti dilansir Arutz Sheva pada Minggu (12/3).
"Ini adalah orang yang sama yang Iran latih dalam pertempuran bersenjata dan perang gerilya di pangkalan IRGC. Bahkan, para komandan IRGC menggunakan penumpang reguler pada penerbangan Mahan Air sebagai penutup untuk mentransfer senjata, amunisi, dan tentara bayaran," tukasnya. (sindonews)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: