Syiahindonesia.com - Presiden Suriah, Bashar Assad membenarkan pembunuhan warga sipil dan penghancuran yang dilakukan pasukannya di Aleppo. Menurutnya, hal itu menjadi bagian dari proses pembebasan Aleppo.
“Ini adalah harga yang kadang-kadang harus dibayar. Bagi kita itu sangat menyakitkan sebagai orang Suriah, melihat bagian dari negara kita dihancurkan atau pertumpahan darah. Tapi saya belum pernah mendengar ada perang yang baik sepanjang sejarah, semua perang adalah buruk,” katanya kepada stasiun TV Perancis, France Info sebagaimana dikutip situs El-Dorar, Ahad (08/01).
Sejak permulaan revolusi Suriah, wilayah Aleppo Timur terus mengalami kampanye pemboman oleh pasukan di bawah naungan Presiden Bashar Assad, yang menyebabkan jatuhnya ribuan korban dari penduduk sipil. Dunia internasional pun mengecam tindakan itu, dan menyuarakan pemakzulan putra dari Hafedz Assad tersebut.
Dalam hal ini, Iran memberikan pembelaan terhadap Assad. Bahram Ghasemi, selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan bahwa Damaskus tanpa Assad berpotensi dikendalikan kelompok yang dianggapnya sebagai “teroris”.
Ia menambahkan bahwa mempertahankan kedaulatan dan kesatuan Suriah adalah penting. Iran, lanjut dia, akan terus hadir dalam semua urusan terkait Suriah.
“Tidak ada keraguan lagi untuk mempertahankan kedaulatan nasional Suriah, kesatuan wilayahnya dan pemerintahannya,” kata Ghasemi. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
“Ini adalah harga yang kadang-kadang harus dibayar. Bagi kita itu sangat menyakitkan sebagai orang Suriah, melihat bagian dari negara kita dihancurkan atau pertumpahan darah. Tapi saya belum pernah mendengar ada perang yang baik sepanjang sejarah, semua perang adalah buruk,” katanya kepada stasiun TV Perancis, France Info sebagaimana dikutip situs El-Dorar, Ahad (08/01).
Sejak permulaan revolusi Suriah, wilayah Aleppo Timur terus mengalami kampanye pemboman oleh pasukan di bawah naungan Presiden Bashar Assad, yang menyebabkan jatuhnya ribuan korban dari penduduk sipil. Dunia internasional pun mengecam tindakan itu, dan menyuarakan pemakzulan putra dari Hafedz Assad tersebut.
Dalam hal ini, Iran memberikan pembelaan terhadap Assad. Bahram Ghasemi, selaku juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, mengatakan bahwa Damaskus tanpa Assad berpotensi dikendalikan kelompok yang dianggapnya sebagai “teroris”.
Ia menambahkan bahwa mempertahankan kedaulatan dan kesatuan Suriah adalah penting. Iran, lanjut dia, akan terus hadir dalam semua urusan terkait Suriah.
“Tidak ada keraguan lagi untuk mempertahankan kedaulatan nasional Suriah, kesatuan wilayahnya dan pemerintahannya,” kata Ghasemi. (kiblat)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: