1. Sikap Syiah terhadap Kitab Shahih Bukhari & Muslim
Syiah secara umum tidak mengakui kitab-kitab hadis utama Ahlus Sunnah, termasuk Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim, yang diakui oleh seluruh ulama Sunni sebagai kitab paling sahih setelah Al-Qur’an.
Alasan penolakan mereka antara lain:
-
Para perawi yang meriwayatkan hadis dalam kitab tersebut banyak yang termasuk sahabat Nabi ﷺ yang tidak mereka percayai, seperti Abu Hurairah, Aisyah, Anas bin Malik, bahkan Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman).
-
Syiah hanya menerima hadis yang diriwayatkan melalui jalur ahlul bait (menurut definisi mereka sendiri), sehingga mayoritas hadis dalam Bukhari-Muslim dianggap tidak valid.
-
Mereka menuduh sebagian hadis dalam kitab tersebut dipalsukan untuk mendukung kekuasaan Bani Umayyah atau Bani Abbas.
2. Pandangan Ulama Sunni
Ulama Ahlus Sunnah menegaskan bahwa penolakan Syiah terhadap Shahih Bukhari-Muslim menunjukkan fanatisme buta dan kedengkian terhadap sahabat Nabi ﷺ.
-
Ijma’ ulama Sunni: Kitab Bukhari dan Muslim adalah kitab hadis paling otentik setelah Al-Qur’an. Imam Nawawi berkata:
"Para ulama sepakat bahwa kitab yang paling sahih setelah Al-Qur’an adalah Shahih Bukhari dan Shahih Muslim."
-
Dalam ilmu hadis, keadilan sahabat adalah prinsip dasar. Allah ﷻ sendiri memuji para sahabat dalam banyak ayat:
-
"Muhammad itu adalah utusan Allah; dan orang-orang yang bersama dengannya keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka… Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya." (QS. Al-Fath: 29)
-
-
Menolak hadis sahabat berarti menolak transmisi ajaran Islam, karena seluruh Al-Qur’an pun sampai kepada kita melalui mereka.
3. Kontradiksi dalam Sikap Syiah
-
Syiah menolak hadis Bukhari-Muslim dengan alasan sanadnya melalui sahabat yang mereka benci, tetapi dalam kitab-kitab mereka sendiri banyak riwayat dari perawi yang lemah, majhul (tidak dikenal), bahkan pendusta.
-
Kitab hadis utama Syiah seperti Al-Kafi karya Al-Kulaini pun dikritik oleh ulama mereka sendiri. Ulama Syiah seperti Al-Majlisi mengakui bahwa tidak semua hadis dalam Al-Kafi sahih, bahkan hanya sebagian kecil yang bisa dijadikan pegangan.
4. Bantahan terhadap Klaim Syiah
-
Jika hadis Bukhari-Muslim ditolak, maka runtuhlah syariat: shalat, zakat, haji, doa, akhlak, dan tafsir ayat Al-Qur’an yang butuh hadis. Syiah pun secara praktik tetap menggunakan hadis mirip dengan Sunni, hanya saja mereka menyeleksi sesuai ideologi.
-
Konsistensi ganda: Mereka menolak ribuan hadis shahih dari sahabat, tapi menerima riwayat-riwayat khurafat, seperti kisah tanah Karbala yang bisa menyelamatkan dari neraka.
-
Imam Syiah sendiri (Ja’far ash-Shadiq, Muhammad al-Baqir) sebenarnya meriwayatkan banyak hadis melalui jalur yang sama dengan Ahlus Sunnah, hanya saja Syiah kemudian membatasi sanad sesuai kepentingan mereka.
5. Kesimpulan
Syiah menolak Shahih Bukhari dan Muslim karena:
-
Mereka menolak otoritas sahabat Nabi ﷺ.
-
Mereka menganggap hadis yang tidak melalui jalur "imamah" tidak sah.
-
Mereka ingin membangun otoritas hadis sendiri yang berbeda dari Sunni.
👉 Namun, secara ilmiah penolakan itu tidak berdasar. Justru menunjukkan kontradiksi mereka sendiri dalam ilmu sanad, karena kitab hadis mereka jauh lebih lemah dibanding Shahih Bukhari dan Muslim.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: