Breaking News
Loading...

Benarkah Syiah Menganggap Diri Mereka sebagai Muslim Sejati?


Syiahindonesia.com
– Pertanyaan tentang apakah Syiah benar-benar menganggap diri mereka sebagai Muslim sejati sering muncul di tengah masyarakat. Secara formal, Syiah tetap mengaku sebagai bagian dari Islam, namun dalam praktik keagamaan, akidah, dan tafsir mereka terhadap ajaran Islam, terdapat banyak penyimpangan yang jauh dari Islam yang dibawa Rasulullah ﷺ dan diamalkan oleh para sahabat serta generasi salaf.


Klaim Syiah sebagai Muslim Sejati

Kaum Syiah meyakini bahwa mereka adalah pengikut sejati Ahlul Bait, dan karena itu mereka merasa lebih murni dalam menjalankan Islam dibandingkan kaum Sunni. Mereka sering mengklaim bahwa kecintaan mereka kepada keluarga Nabi ﷺ menjadikan mereka sebagai Muslim yang sesungguhnya. Namun, klaim tersebut tidak sejalan dengan fakta di lapangan, karena praktik mereka sering bertentangan dengan Al-Qur’an dan Sunnah.

Contohnya, Syiah menolak keabsahan kepemimpinan Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan رضي الله عنهم, padahal mereka adalah sahabat utama yang telah dipuji oleh Allah ﷻ dalam Al-Qur’an:

وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُم بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.” (QS. At-Taubah: 100)

Ayat ini jelas membantah klaim Syiah yang merendahkan bahkan melaknat para sahabat.


Kontradiksi Antara Klaim dan Ajaran

Syiah mengaku Muslim, tetapi mereka memiliki doktrin yang sangat menyimpang, di antaranya:

  1. Menganggap Al-Qur’an tidak lengkap.
    Mereka meyakini adanya tahrif (perubahan) dalam Al-Qur’an, padahal Allah ﷻ telah menegaskan:
    إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
    “Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an dan pasti Kami yang menjaganya.” (QS. Al-Hijr: 9)

  2. Mengangkat para imam mereka lebih tinggi dari Nabi.
    Dalam keyakinan Syiah, imam-imam mereka dianggap ma’shum (terjaga dari dosa) bahkan memiliki kedudukan yang lebih tinggi dari para nabi selain Nabi Muhammad ﷺ.

  3. Menghalalkan dusta (taqiyah).
    Taqiyah dijadikan landasan hidup mereka, sehingga klaim “kami Muslim sejati” pun seringkali hanyalah strategi untuk menyusup ke dalam barisan kaum Muslimin.


Pandangan Ulama terhadap Klaim Syiah

Para ulama Ahlus Sunnah wal Jamaah menegaskan bahwa klaim Syiah sebagai Muslim sejati hanyalah propaganda. Imam Malik rahimahullah berkata:

“Jangan engkau berbicara dengan ahli bid’ah, jangan meriwayatkan dari mereka, dan jangan duduk bersama mereka.”

Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Syiah menyebut diri mereka Muslim, penyimpangan akidah mereka telah menjauhkan mereka dari jalan Islam yang benar.


Penutup

Dengan demikian, klaim Syiah bahwa mereka adalah Muslim sejati harus dilihat secara kritis. Mereka memang mengaku Muslim, tetapi keyakinan dan praktik mereka justru bertentangan dengan ajaran Rasulullah ﷺ, para sahabat, dan generasi Islam yang lurus. Seorang Muslim sejati adalah yang berpegang pada Al-Qur’an dan Sunnah sesuai pemahaman salaf, bukan yang menolak sebagian ajaran Islam lalu mengaku paling murni.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

Next
This is the most recent post.
Previous
Older Post

0 komentar: