Fenomena Bagaimana Syiah Berkonspirasi dengan Musuh-Musuh Islam? bukanlah sesuatu yang asing dalam sejarah panjang peradaban Islam. Gerakan Syiah, sejak awal kemunculannya, telah menunjukkan pola yang konsisten dalam melemahkan barisan umat, menebarkan fitnah, serta membuka pintu konspirasi bersama pihak-pihak yang nyata-nyata menjadi musuh Islam. Dari masa Khulafaur Rasyidin hingga era modern, banyak bukti sejarah yang menguatkan hal ini, baik dalam literatur Islam klasik maupun pengamatan kontemporer.
Dalam Al-Qur’an, Allah telah memperingatkan umat Islam untuk waspada terhadap kelompok yang menyimpang dari kebenaran dan menjual agamanya demi kepentingan dunia. Syiah seringkali menampilkan wajah yang seolah Islami, namun ajaran-ajaran pokok mereka menyelisihi Al-Qur’an dan Sunnah. Lebih dari itu, sejarah memperlihatkan bagaimana mereka justru bersekutu dengan kekuatan luar untuk menghancurkan kaum Muslimin dari dalam.
Penting bagi umat Islam di Indonesia memahami akar masalah ini, agar tidak mudah terpedaya oleh propaganda yang dikemas dengan istilah persatuan atau cinta Ahlulbait. Sesungguhnya, penyimpangan akidah, sikap permusuhan terhadap sahabat Nabi ﷺ, serta praktik taqiyyah yang mereka agungkan menjadi jalan besar bagi konspirasi dengan musuh-musuh Islam.
Asal Usul Syiah dan Permusuhannya terhadap Islam
Syiah lahir dari benih pemberontakan politik yang kemudian dibungkus dengan klaim agama. Klaim loyalitas kepada keluarga Nabi ﷺ (Ahlulbait) digunakan sebagai legitimasi untuk melawan kepemimpinan sahabat. Padahal, para sahabat adalah manusia pilihan yang telah dipuji Allah dalam Al-Qur’an:
وَالسَّابِقُونَ الْأَوَّلُونَ مِنَ الْمُهَاجِرِينَ وَالْأَنْصَارِ وَالَّذِينَ اتَّبَعُوهُمْ بِإِحْسَانٍ رَّضِيَ اللَّهُ عَنْهُمْ وَرَضُوا عَنْهُ
“Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari kalangan Muhajirin dan Anshar, serta orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada-Nya.” (QS. At-Taubah: 100)
Namun Syiah justru melaknat para sahabat yang dijamin surga, termasuk Abu Bakar, Umar, dan Utsman. Permusuhan inilah yang menjadi dasar penyimpangan mereka.
Konspirasi Syiah dalam Sejarah Islam
Peran Syiah dalam Runtuhnya Baghdad
Pada tahun 656 H, jatuhnya Baghdad ke tangan Mongol menjadi tragedi besar bagi dunia Islam. Banyak sejarawan mencatat keterlibatan tokoh Syiah, yaitu Ibnu Al-‘Alqami, wazir Syiah dari Bani Abbasiyah. Ia berkhianat dengan melemahkan kekuatan militer Baghdad dan bersekongkol dengan Hulagu Khan. Akibatnya, ratusan ribu kaum Muslimin terbunuh dan peradaban Islam mengalami kehancuran besar.
Syiah dan Penyerahan Andalusia
Ketika Andalusia menjadi simbol kejayaan Islam di Eropa, kelompok Syiah juga tercatat turut berkhianat dengan memberikan informasi serta dukungan kepada musuh-musuh Kristen. Akibatnya, kaum Muslimin di Spanyol kehilangan kejayaan dan akhirnya terusir dari bumi Andalusia.
Hubungan Syiah dengan Barat Modern
Di era kontemporer, aliansi Syiah dengan kekuatan Barat semakin tampak jelas. Revolusi Iran 1979 yang awalnya diklaim sebagai kebangkitan Islam, pada kenyataannya justru membuka jalan kerjasama dengan Amerika Serikat di Irak, Afghanistan, dan Suriah. Banyak laporan terpercaya menunjukkan bagaimana milisi Syiah bekerja sama dengan pasukan Amerika untuk menindas kaum Sunni.
Taqiyyah: Senjata Syiah untuk Konspirasi
Salah satu doktrin inti Syiah adalah taqiyyah, yaitu menyembunyikan keyakinan demi keamanan atau keuntungan politik. Padahal dalam Islam, menyembunyikan kebenaran adalah bentuk kemunafikan. Rasulullah ﷺ bersabda:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ
“Tanda orang munafik ada tiga: apabila berbicara ia berdusta, apabila berjanji ia mengingkari, dan apabila dipercaya ia berkhianat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Melalui taqiyyah, Syiah dapat menampilkan diri seolah moderat dan cinta persatuan, padahal di baliknya mereka menyusun strategi untuk melemahkan umat Islam. Konspirasi dengan musuh-musuh Islam menjadi lebih mudah karena mereka ahli menyembunyikan agenda.
Bagaimana Syiah Berkonspirasi dengan Musuh-Musuh Islam?
Konspirasi Politik
Syiah tidak segan bersekutu dengan rezim kafir demi menghancurkan kaum Sunni. Contoh nyata terlihat pada aliansi Syiah di Irak yang bersekongkol dengan Amerika Serikat dalam invasi 2003, yang menewaskan jutaan Muslim Sunni. Mereka diberi posisi kekuasaan sebagai imbalan dari pengkhianatan itu.
Konspirasi Ideologi
Syiah menebarkan ideologi kebencian terhadap sahabat dan menyusupkan pemahaman batil tentang Imamah, yang sejatinya merusak akidah tauhid. Dengan cara ini, mereka membuka celah bagi musuh Islam untuk menuduh Islam sebagai agama penuh konflik internal.
Konspirasi Militer
Milisi Syiah seperti Hizbullah di Lebanon sering disebut melawan Israel, namun faktanya mereka lebih banyak menindas kaum Sunni di Suriah dan Lebanon. Dukungan Iran terhadap rezim Bashar al-Assad (yang membantai mayoritas rakyat Sunni) adalah bukti keterlibatan militer Syiah bersama kekuatan global melawan umat Islam.
Pandangan Ulama tentang Bahaya Syiah
Para ulama Ahlus Sunnah sejak dahulu telah memperingatkan bahaya Syiah. Ibn Taymiyyah rahimahullah berkata:
هُم أَشَدُّ الناسِ عَدَاوَةً لِلْمُسْلِمِينَ
“Mereka (Syiah) adalah kelompok yang paling keras permusuhannya terhadap kaum Muslimin.” (Majmu’ al-Fatawa, 28/482)
Imam Malik rahimahullah bahkan menegaskan:
لا يُكَلَّمُ الرَّافِضِيُّ، وَلا يُجْلَسُ إِلَيْهِ، وَلا يُنْكَحُ
“Tidak boleh berbicara dengan Rafidhah (Syiah), tidak boleh duduk bersama mereka, dan tidak boleh menikahkan mereka.” (al-Sunnah lil-Khallal, 2/493)
Peringatan ulama ini menunjukkan bahwa bahaya Syiah bukan hanya masalah akidah, tetapi juga menyangkut keamanan umat.
Dampak Syiah bagi Umat Islam di Indonesia
Indonesia sebagai negara dengan mayoritas Sunni perlu mewaspadai penyebaran ajaran Syiah. Melalui berbagai lembaga pendidikan, media, dan gerakan sosial, mereka menyebarkan doktrin yang menyimpang. Apabila dibiarkan, bukan mustahil Syiah akan bersekutu dengan kekuatan asing untuk melemahkan Islam di Nusantara, sebagaimana mereka lakukan di negeri-negeri Muslim lainnya.
Kesimpulan
Fenomena Bagaimana Syiah Berkonspirasi dengan Musuh-Musuh Islam? bukan sekadar isu politik, melainkan masalah akidah yang berakar dalam sejarah. Dari pengkhianatan terhadap Baghdad, konspirasi di Andalusia, hingga kolaborasi dengan Barat di Irak dan Suriah, pola Syiah selalu sama: bersekutu dengan musuh Islam demi menghancurkan kaum Sunni. Doktrin taqiyyah membuat mereka lihai dalam menyembunyikan agenda jahat, sementara kebencian terhadap sahabat dan loyalitas pada imamah menjauhkan mereka dari Islam yang murni.
Umat Islam Indonesia harus waspada, menuntut ilmu, dan menjaga aqidah Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Hanya dengan kembali kepada Al-Qur’an dan Sunnah serta mengikuti bimbingan para ulama, kita bisa melindungi diri dari bahaya Syiah dan konspirasi mereka dengan musuh-musuh Islam.
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: