Syiahindonesia.com — Arab Saudi dan Suriah telah menandatangani perjanjian untuk melindungi dan mempromosikan investasi bersama antara kedua negara.
Dilansir Arab News (18/8/2025), kesepakatan ini ditandatangani di sela-sela diskusi panel di Riyadh, menyusul kedatangan delegasi pejabat pemerintah dan pemimpin sektor swasta Suriah, yang dipimpin oleh Menteri Ekonomi dan Industri negara itu, Mohammad Nidal Al Shaar.
Acara ini merupakan kelanjutan dari Forum Investasi Suriah-Saudi bulan lalu di Damaskus, di mana lebih dari 100 perusahaan dari Arab Saudi, bersama 20 lembaga pemerintah, menandatangani 47 kesepakatan senilai $6,4 miliar di berbagai sektor termasuk real estat, infrastruktur, dan keuangan, serta telekomunikasi, energi, dan industri.
Dalam sebuah unggahan di akun resmi X-nya, Kementerian Investasi Saudi menggambarkan kesepakatan terbaru ini sebagai “sebuah langkah yang mencerminkan kedalaman hubungan investasi dan membuka jalan bagi kerja sama yang istimewa antara kedua negara.”
Kementerian menambahkan bahwa cakupannya mencakup perlindungan investor dan investasi, percepatan integrasi, memastikan lingkungan yang aman yang didukung oleh hukum yang kondusif, dan peningkatan aliran modal ke sektor-sektor utama.
Kesepakatan ini juga mengatasi tantangan yang dihadapi investor, bertujuan untuk meningkatkan aliran investasi bersama di berbagai sektor, dan berupaya menciptakan lapangan kerja baru.
“Kesepakatan ini menggarisbawahi kedalaman hubungan historis dan ekonomi antara Arab Saudi dan Republik Arab Suriah,” tambah kementerian dalam unggahannya di halaman X.
Berbicara di meja bundar Riyadh, Menteri Investasi Saudi Khalid Al-Falih mengatakan Kerajaan mendukung usulan sektor swasta untuk membentuk “Dana Dana” guna memfasilitasi dan mengelola investasi Saudi di Suriah.
“Di bidang infrastruktur, sebuah kesepakatan dicapai pekan lalu antara Khashoggi Holding Co. yang berbasis di Saudi dan Radiant Structures Suriah untuk menjalin kemitraan strategis dengan Sinoma guna melaksanakan proyek bersama yang mencakup pembangunan pabrik semen dengan kapasitas harian 6.000 ton,” ujar Al-Falih dalam sambutan pembukaannya.
Ia juga mengungkapkan bahwa 80 perusahaan Saudi telah mendaftar untuk berpartisipasi dalam Pameran Internasional Damaskus, yang akan diselenggarakan setelah jeda enam tahun dari 27 Agustus hingga 5 September.
“Kami bertujuan untuk mengatasi tantangan ekonomi di Suriah dan mendukung pembentukan dana investasi Saudi di Damaskus,” kata Al-Falih, sebagaimana dilaporkan oleh Al-Ekhbariya.
Ia lebih lanjut menekankan bahwa undang-undang investasi baru Suriah mencerminkan komitmen negara tersebut untuk membangun masa depan yang didorong oleh investasi.
Kesepakatan ini menyusul pertemuan Al-Shaar sebelumnya dengan Menteri Perdagangan Saudi Majid Al-Qasabi di Riyadh, di mana kedua belah pihak membahas cara-cara untuk memperkuat kerja sama dan memperluas peluang investasi, menurut Kantor Berita Arab Suriah.
Kedua pejabat tersebut menekankan pentingnya memperkuat hubungan persaudaraan antara kedua negara dan menyoroti perlunya upaya terkoordinasi untuk mengatasi tantangan ekonomi global.
Perundingan juga berfokus pada perluasan kerja sama di bidang industri dan perdagangan, dengan tujuan menarik lebih banyak investasi bersama dan meningkatkan prospek pertumbuhan ekonomi Saudi dan Suriah.
Kunjungan Al-Shaar merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat hubungan ekonomi dan memperluas perdagangan antara kedua negara. (hanoum/arrahmah.id)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: