Syiahindonesia.com – Salah satu perbedaan paling mencolok antara Sunni dan Syiah terletak pada sikap terhadap para sahabat Nabi Muhammad ﷺ. Di antara sahabat yang paling mulia dan paling sering menjadi sasaran penghinaan dalam ajaran Syiah adalah Abu Bakar Ash-Shiddiq dan Umar bin Khattab radhiyallahu ‘anhuma. Dua sosok yang mendapat kedudukan tinggi dalam sejarah Islam dan disebut langsung dalam banyak hadits Nabi sebagai pemuka kaum Muslimin, justru difitnah dan dihina oleh kaum Syiah. Mengapa hal ini terjadi, dan bagaimana pandangan Ahlus Sunnah wal Jama’ah terhadap tuduhan keji ini?
Kedudukan Abu Bakar dan Umar Menurut Ahlus Sunnah
Abu Bakar dan Umar adalah dua sahabat utama Rasulullah ﷺ. Abu Bakar adalah orang pertama yang masuk Islam dari kalangan laki-laki dewasa dan menjadi khalifah pertama setelah wafatnya Nabi. Umar bin Khattab menyusul sebagai khalifah kedua dan terkenal dengan kepemimpinan yang adil dan penaklukan besar dalam sejarah Islam.
Nabi Muhammad ﷺ bersabda:
"Ikutilah dua orang sepeninggalku: Abu Bakar dan Umar."
(HR. Tirmidzi no. 3662, shahih)
Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ bersabda:
"Abu Bakar dan Umar adalah dua pemuka orang-orang tua penghuni surga, selain para nabi dan rasul."
(HR. Tirmidzi no. 3664, shahih)
Ini menunjukkan bahwa keduanya bukan hanya sahabat dekat, tetapi juga dijamin surga oleh Rasulullah ﷺ sendiri.
Pandangan Syiah terhadap Abu Bakar dan Umar
Berbeda dengan Ahlus Sunnah, ajaran Syiah—terutama Syiah Imamiyah Itsna Asyariah—justru menuduh Abu Bakar dan Umar sebagai perampas kekhalifahan yang seharusnya diberikan kepada Ali bin Abi Thalib. Mereka menuduh keduanya melakukan makar dan menyebarkan kezaliman, bahkan ada sebagian ulama Syiah yang mengkafirkan keduanya secara terang-terangan.
Dalam kitab-kitab rujukan Syiah seperti Bihar al-Anwar dan Al-Kafi, terdapat narasi yang melecehkan Abu Bakar dan Umar, bahkan ada ritual laknat yang dibaca oleh sebagian pengikut Syiah kepada mereka berdua.
Upaya Syiah Menghapus Jejak Keutamaan Sahabat
Tidak sedikit Syiah yang menyebarkan narasi bahwa para sahabat murtad setelah wafatnya Nabi, kecuali beberapa orang saja. Ini adalah tuduhan berat dan jelas bertentangan dengan firman Allah:
"Dan orang-orang yang pertama-tama masuk Islam dari kalangan Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah ridha kepada mereka dan mereka pun ridha kepada Allah…"
(QS. At-Taubah: 100)
Ayat ini menegaskan bahwa para sahabat mendapat keridhaan Allah, dan tentu tidak mungkin Allah meridhai orang-orang yang murtad.
Mengapa Syiah Memusuhi Sahabat?
Permusuhan Syiah terhadap sahabat—terutama Abu Bakar dan Umar—berakar dari doktrin Imamah. Dalam doktrin ini, Ali bin Abi Thalib dianggap sebagai satu-satunya pewaris sah yang berhak menggantikan Rasulullah ﷺ, dan semua yang menghalangi klaim ini dianggap sebagai pengkhianat. Karena Abu Bakar dan Umar adalah tokoh utama yang didukung oleh mayoritas sahabat, maka mereka menjadi target utama Syiah.
Bahaya Ajaran Kebencian Ini
Mengajarkan kebencian terhadap sahabat Nabi adalah bentuk penghinaan terhadap Rasulullah sendiri. Sebab, beliau adalah orang yang paling mencintai dan mempercayai sahabat-sahabatnya. Menyakiti para sahabat berarti menyakiti Nabi. Hal ini ditegaskan dalam hadits:
"Janganlah kalian mencela sahabat-sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, jika salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar Gunung Uhud, tidak akan menyamai satu mud (genggaman) atau setengahnya dari mereka."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Penutup
Menghina Abu Bakar dan Umar adalah perbuatan yang sangat berbahaya dan menyalahi ajaran Islam yang murni. Ahlus Sunnah wal Jama’ah senantiasa menghormati, mencintai, dan meneladani para sahabat Rasulullah ﷺ, termasuk dua khalifah yang agung ini. Sementara Syiah, dengan doktrin penuh kebencian, justru menjauh dari petunjuk Al-Qur’an dan Sunnah.
Marilah kita waspada terhadap ajaran-ajaran yang menjatuhkan sahabat Nabi dan menyebarkan permusuhan di antara umat Islam.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: