Syiahindonesia.com – Ajaran Syiah bukan sekadar penyimpangan aqidah, melainkan juga memuat unsur konspirasi serius terhadap umat Islam, khususnya Ahlus Sunnah wal Jamaah (Sunni). Dalam lintasan sejarah, muncul banyak indikasi kuat bahwa Syiah telah menjadi alat perpecahan internal umat yang terus berulang dari masa ke masa. Mereka bukan hanya sekadar memiliki pandangan yang menyimpang, tetapi juga terlibat dalam agenda-agenda besar yang bertujuan melemahkan Islam dari dalam.
Akar Konspirasi: Kebencian terhadap Sahabat
Salah satu bukti nyata adanya niat jahat dalam ideologi Syiah adalah sikap mereka terhadap para sahabat Nabi ﷺ. Mereka mengkafirkan dan melaknat sahabat utama seperti Abu Bakar, Umar bin Khattab, dan Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhum, yang justru telah berjasa besar dalam menyebarkan dan menjaga Islam.
Rasulullah ﷺ bersabda:
"لا تسبوا أصحابي، فوالذي نفسي بيده لو أنفق أحدكم مثل أحد ذهبًا ما بلغ مد أحدهم ولا نصيفه"
"Jangan kalian mencela sahabat-sahabatku. Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang dari kalian menginfakkan emas sebesar Gunung Uhud, maka tidak akan menyamai satu mud (infak) mereka, bahkan tidak pula setengahnya."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Namun Syiah terang-terangan menyelisihi hadits ini. Kebencian mereka terhadap para sahabat tidak lain merupakan langkah strategis untuk menggoyahkan legitimasi sejarah Islam dan mengaburkan kebenaran.
Dukungan terhadap Musuh Islam
Dalam sejarah, keterlibatan Syiah dalam pengkhianatan terhadap Islam telah tercatat rapi. Salah satunya adalah peristiwa serangan bangsa Mongol ke Baghdad. Ulama besar seperti Ibnu Katsir dalam Al-Bidayah wan Nihayah dan Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebut keterlibatan tokoh Syiah, Ibnu Al-‘Alqami, dalam membuka jalan bagi tentara Hulagu Khan untuk menghancurkan pusat peradaban Islam.
Dengan motif balas dendam dan ambisi politik, Syiah menyalurkan informasi penting kepada musuh Islam. Fakta ini menunjukkan bahwa mereka telah bersekutu dengan kekuatan luar demi menjatuhkan Sunni.
Konspirasi Modern: Iran dan Politik Global
Di era modern, negara yang mengusung ideologi Syiah secara terang-terangan adalah Republik Iran. Iran sering diklaim membela Islam, namun pada kenyataannya mereka banyak mendukung rezim brutal seperti Bashar al-Assad di Suriah yang membantai umat Sunni. Dalam konflik Yaman, Syiah Houthi yang didukung Iran juga menyerang rakyat Muslim Sunni.
Iran juga aktif menyebarkan paham Syiah ke seluruh dunia dengan mendirikan pusat-pusat dakwah, mendanai penerbitan buku, hingga mendirikan televisi dan situs-situs propaganda. Tujuan utama mereka bukanlah menyebarkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, tetapi memecah belah barisan umat Islam dan menciptakan benturan antara sesama Muslim.
Doktrin Taqiyyah: Penipuan yang Dibolehkan
Salah satu taktik utama dalam konspirasi Syiah adalah doktrin taqiyyah, yaitu menyembunyikan keyakinan untuk tujuan keselamatan atau strategi. Dengan taqiyyah, Syiah bisa berpura-pura bersahabat, padahal menyimpan kebencian dalam hati.
Imam Malik rahimahullah berkata:
"Barangsiapa yang mencaci sahabat Nabi, maka dia tidak memiliki bagian dalam Islam."
(Syarh Ushul I’tiqad Ahlis Sunnah, Al-Lalika’i)
Taqiyyah ini menjadikan dialog dan persatuan dengan mereka menjadi ilusi belaka. Bagaimana mungkin membangun kepercayaan dengan kelompok yang menjadikan kebohongan sebagai bagian dari agama?
Kesimpulan: Waspada dan Teguh dalam Aqidah
Syiah bukan hanya penyimpangan teologis, tetapi juga bahaya politis dan sosial yang nyata. Dari masa lalu hingga hari ini, mereka terbukti menjadi agen perpecahan yang merusak barisan Islam dari dalam. Waspada terhadap penyusupan paham ini sangatlah penting, apalagi ketika Syiah berusaha menyusup melalui jalur pendidikan, sosial, budaya, dan bahkan pemerintahan.
Umat Islam di Indonesia harus bersatu menjaga akidah Ahlus Sunnah wal Jamaah dan tidak tertipu oleh slogan-slogan persatuan yang hanya menjadi topeng untuk menyusupkan fitnah. Kuatkan keilmuan, perkuat ukhuwah Islamiyah yang lurus, dan lawan setiap bentuk penyimpangan aqidah dengan ilmu dan hujjah.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: