التاريخ الأسود للشيعة في خيانة الإسلام
Syiahindonesia.com – Dalam sejarah Islam, keberadaan kelompok Syiah telah mencatat jejak kelam berupa pengkhianatan terhadap kaum Muslimin. Meski mereka mengklaim sebagai pecinta Ahlul Bait, realitas historis menunjukkan bahwa kelompok ini sering kali menjadi duri dalam daging umat Islam, bahkan membantu musuh-musuh Islam menghancurkan kekhalifahan dan menyebarkan fitnah di tengah kaum Muslimin.
1. Awal Mula Pengkhianatan: Abdullah bin Saba’
Sejarah mencatat bahwa awal mula munculnya aliran Syiah berasal dari tokoh Yahudi bernama Abdullah bin Saba’, yang berpura-pura masuk Islam namun menyusupkan ide-ide sesat ke dalam tubuh umat. Ia menyebarkan keyakinan bahwa Ali bin Abi Thalib adalah pewaris kekhalifahan yang sah secara ilahiah dan bahwa para sahabat Nabi ﷺ telah merampas hak tersebut. Ide inilah yang menjadi akar dari konflik dan perpecahan dalam Islam.
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah-belah agamanya dan mereka menjadi bergolongan-golongan, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu terhadap mereka.”
(QS. Al-An’am: 159)
2. Pengkhianatan terhadap Khalifah Utsman bin Affan
Kelompok Syiah berperan dalam menghasut masyarakat untuk memberontak terhadap pemerintahan sah Utsman bin Affan RA. Banyak riwayat menyebut bahwa provokasi dari orang-orang yang terpengaruh ajaran Syiah seperti Abdullah bin Saba’ memicu pembunuhan terhadap sang khalifah.
Menurut catatan sejarawan Al-Baladzuri dan Ibnu Katsir, kelompok pemberontak yang membunuh Utsman berasal dari Mesir dan Kufah, yang telah terhasut dengan doktrin kebencian terhadap para sahabat Nabi ﷺ.
3. Pengkhianatan terhadap Husain bin Ali
Ironisnya, kelompok Syiah Kufah-lah yang mengundang Sayyidina Husain bin Ali RA ke Irak untuk mendukung klaim kekhalifahan. Namun ketika Husain dan keluarganya tiba di Karbala, justru Syiah Kufah-lah yang meninggalkan beliau, dan akhirnya membiarkan Husain dibantai oleh pasukan Yazid. Ini adalah tragedi besar dalam sejarah Islam.
“Mereka (Syiah Kufah) menangis atas pembunuhan Husain, padahal merekalah yang menulis surat mengundang beliau, kemudian mengkhianatinya.”
– Ibnu Katsir, Al-Bidayah wa an-Nihayah
4. Peran Syiah dalam Runtuhnya Baghdad oleh Mongol
Pengkhianatan terbesar dalam sejarah Islam terjadi pada tahun 1258 M saat pasukan Mongol menyerbu Baghdad dan menghancurkan Khilafah Abbasiyah. Ibnu Al-Alqami, seorang menteri Syiah dalam pemerintahan Khalifah al-Mu’tashim, bersekongkol dengan Hulagu Khan dan memberikan informasi rahasia mengenai kekuatan pertahanan Baghdad.
Menurut Ibnu Katsir, pengkhianatan ini menyebabkan terbunuhnya lebih dari 1 juta Muslim, termasuk para ulama dan ahli ilmu. Peristiwa ini dianggap sebagai bencana terbesar umat Islam sepanjang sejarah.
5. Pengkhianatan Modern: Revolusi Iran dan Penyebaran Syiah
Revolusi Iran tahun 1979 dipimpin oleh Ruhollah Khomeini yang membawa paham Wilayat al-Faqih—sebuah ide bahwa kekuasaan mutlak dipegang oleh ulama Syiah. Dalam praktiknya, Iran menjadi sponsor utama penyebaran Syiah di berbagai negara Sunni seperti Irak, Lebanon (melalui Hizbullah), Suriah (mendukung rezim Bashar Assad), hingga Yaman (melalui Houthi).
Pengkhianatan terhadap dunia Islam juga terlihat dalam dukungan Iran terhadap kelompok-kelompok milisi yang membantai kaum Muslimin Sunni di Irak dan Suriah. Ribuan masjid Sunni dihancurkan, ulama-ulama Sunni dibunuh, dan rakyat sipil disiksa atas nama jihad ala Syiah.
6. Fatwa-Fatwa Syiah yang Melemahkan Umat
Syiah banyak menyebarkan fatwa-fatwa sesat yang merusak akidah dan memperlemah semangat jihad kaum Muslimin. Beberapa di antaranya:
-
Nikah mut’ah yang legal di kalangan Syiah, padahal Rasulullah ﷺ telah mengharamkan mut’ah untuk selamanya.
“Wahai manusia, aku telah mengizinkan kalian melakukan mut’ah, tetapi sekarang Allah telah mengharamkannya sampai hari kiamat.”
(HR. Muslim)
-
Taqiyah, atau menyembunyikan keyakinan demi strategi, sering digunakan Syiah untuk menyusup ke dalam pemerintahan atau lembaga Sunni dan menyebarkan pengaruh mereka dari dalam.
-
Mengkafirkan para sahabat Nabi ﷺ, padahal Allah memuji mereka:
“Muhammad itu adalah utusan Allah; dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka...”
(QS. Al-Fath: 29)
7. Kesimpulan: Kewaspadaan Umat Islam
Sejarah telah membuktikan bahwa Syiah bukan hanya sekadar perbedaan mazhab, tetapi membawa agenda terselubung yang berbahaya bagi akidah dan persatuan umat Islam. Dari zaman klasik hingga era modern, jejak pengkhianatan mereka terhadap Islam sangat jelas dan tak terbantahkan.
“Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian menjadikan orang-orang yang mengambil agama kalian sebagai ejekan dan permainan dari kalangan orang-orang yang diberi Kitab sebelum kalian, dan orang-orang kafir sebagai wali.”
(QS. Al-Ma’idah: 57)
Umat Islam harus bersatu dalam barisan Ahlus Sunnah wal Jama’ah, memegang teguh Qur’an dan Sunnah serta berhati-hati dari propaganda Syiah yang menyusup dalam banyak bentuk: dakwah berkedok cinta Ahlul Bait, pendidikan, media sosial, bahkan politik.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: