Syiahindonesia.com – Di antara topik yang sering dijadikan dalih oleh kaum Syiah dalam menyebarkan ajaran mereka adalah cinta kepada Ahlul Bait. Mereka mengklaim sebagai satu-satunya golongan yang benar-benar mencintai dan membela keluarga Rasulullah ﷺ. Namun benarkah demikian? Apakah Syiah sungguh mencintai Ahlul Bait, atau hanya memanfaatkan nama mereka untuk membenarkan ajaran yang menyimpang?
Jika ditelusuri secara objektif dan ilmiah, maka akan terlihat jelas bahwa cara Syiah menyikapi Ahlul Bait justru mengandung banyak penyimpangan, bahkan dalam banyak kasus merupakan bentuk penghinaan dan pemalsuan sejarah terhadap Ahlul Bait itu sendiri.
Siapa Itu Ahlul Bait dalam Islam?
Dalam Islam, Ahlul Bait (أهل البيت) secara umum adalah keluarga Nabi ﷺ, yang mencakup:
-
Istri-istri Nabi ﷺ seperti Aisyah, Hafshah, Ummu Salamah, dll.
-
Putri beliau, terutama Fathimah radhiyallahu 'anha
-
Menantu dan sepupu beliau, Ali bin Abi Thalib
-
Cucu beliau, Hasan dan Husain radhiyallahu 'anhuma
Ahlus Sunnah wal Jama’ah mencintai dan menghormati Ahlul Bait tanpa berlebihan dan tanpa mengultuskan, sesuai perintah Nabi ﷺ:
أُذَكِّرُكُمُ اللَّهَ فِي أَهْلِ بَيْتِي
"Aku ingatkan kalian kepada Allah tentang Ahlul Baitku..."
(HR. Muslim)
Namun berbeda dengan Ahlus Sunnah, Syiah menjadikan Ahlul Bait sebagai alat legitimasi untuk menyebarkan ajaran sesat mereka.
Penyimpangan Syiah terhadap Ahlul Bait
1. Mengultuskan Ahlul Bait Seperti Tuhan Kecil
Syiah menyatakan bahwa para imam dari keturunan Husain adalah maksum (tidak bisa salah), mengetahui hal ghaib, bahkan lebih tinggi dari para nabi. Ini jelas menyimpang dari akidah Islam.
Dalam kitab Al-Kafi (kitab induk Syiah), disebutkan:
“Sesungguhnya para imam mengetahui apa yang telah terjadi, sedang terjadi, dan akan terjadi.”
(Al-Kafi, 1/261)
Ini bukan cinta, melainkan penyelewengan terhadap martabat Ahlul Bait. Dalam Islam, hanya Allah yang mengetahui hal ghaib.
2. Mengkafirkan Ahlul Bait yang Tidak Sejalan
Ironisnya, Syiah tidak menganggap semua Ahlul Bait sebagai suci. Mereka hanya mengakui beberapa tokoh yang sesuai dengan doktrin politik mereka. Bahkan banyak Ahlul Bait yang dikafirkan atau dihina karena tidak mengikuti paham imamah.
Contoh:
-
Abbas bin Ali (saudara Husain yang gugur di Karbala) diagung-agungkan.
-
Tapi Zainab binti Ali, yang tetap loyal kepada Bani Umayyah, diremehkan.
-
Zaid bin Ali (cucu Husain), karena tidak mencaci Abu Bakar dan Umar, dianggap sesat.
Jadi, Syiah hanya mencintai Ahlul Bait versi mereka sendiri. Mereka tidak benar-benar mencintai seluruh keluarga Nabi ﷺ.
3. Mencaci Maki Istri Nabi yang Termasuk Ahlul Bait
Dalam keyakinan Syiah, istri-istri Nabi ﷺ seperti Aisyah dan Hafshah dihina habis-habisan. Bahkan mereka menuduh Aisyah berzina (na'udzubillah) dan menyamakan beliau dengan tokoh munafik.
Dalam kitab Tafsir al-Qummi, Aisyah disamakan dengan anak Abu Lahab.
Ini merupakan bentuk kedustaan dan penghinaan nyata terhadap Ummul Mu’minin yang telah dijamin surga dan merupakan guru besar generasi sahabat.
Padahal Allah berfirman:
النَّبِيُّ أَوْلَىٰ بِالْمُؤْمِنِينَ مِنْ أَنفُسِهِمْ وَأَزْوَاجُهُ أُمَّهَاتُهُمْ
"Nabi itu lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri mereka sendiri, dan istri-istrinya adalah ibu-ibu mereka."
(QS. Al-Ahzab: 6)
Mencaci Aisyah = mencaci ibu kaum mukminin = menghina Rasulullah ﷺ.
4. Memalsukan Sejarah Karbala dan Meratapi Husain Secara Berlebihan
Setiap 10 Muharram, kaum Syiah memperingati hari Asyura dengan meratap, menyiksa diri, bahkan berdarah-darah atas kematian Husain radhiyallahu ‘anhu di Karbala. Mereka juga membuat drama kisah Karbala yang dilebih-lebihkan, bahkan sering menyisipkan kutukan kepada sahabat-sahabat Nabi.
Padahal tidak pernah ada contoh dari Imam Ali, Hasan, atau Ahlul Bait lainnya yang meratapi kematian dengan menyakiti diri. Ini adalah bid’ah dan tasyabbuh dengan orang kafir.
Nabi ﷺ bersabda:
لَيْسَ مِنَّا مَنْ لَطَمَ الْخُدُودَ وَشَقَّ الْجُيُوبَ وَدَعَا بِدَعْوَى الْجَاهِلِيَّةِ
“Bukan termasuk golonganku orang yang menampar pipi, merobek baju, dan berteriak dengan teriakan jahiliyah.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
5. Menggunakan Nama Ahlul Bait untuk Merusak Ukhuwah Umat Islam
Syiah gemar memakai nama-nama mulia seperti Ali, Fathimah, Husain, Zainab, seolah-olah mereka adalah satu-satunya pewaris sah. Padahal, faktanya justru:
-
Ahlus Sunnah memuliakan Ahlul Bait tanpa mengkultuskan mereka.
-
Syiah merusak nama baik Ahlul Bait dengan akidah syirik dan kebencian kepada sahabat Nabi.
Mereka menjadikan Ahlul Bait sebagai alat politik sektarian, bukan sebagai contoh teladan dalam iman dan akhlak.
Kesimpulan: Siapa yang Sebenarnya Mencintai Ahlul Bait?
Aspek | Ahlus Sunnah wal Jama’ah | Syiah Rafidhah |
---|---|---|
Mengakui semua Ahlul Bait | ✅ Ya, termasuk istri Nabi | ❌ Hanya yang sesuai doktrin politik |
Mengkultuskan Ahlul Bait | ❌ Tidak | ✅ Ya, bahkan setara Tuhan kecil |
Menghina istri Nabi | ❌ Haram | ✅ Dianggap murtad dan fasiq |
Meratap atas wafat Husain | ❌ Tidak (cukup doa dan sabar) | ✅ Ya, dengan cara ekstrem dan berdarah |
Memalsukan sejarah | ❌ Tidak | ✅ Sering memutarbalikkan fakta |
Penutup
Cinta sejati kepada Ahlul Bait bukan dengan menangis darah dan mencaci sahabat Nabi, melainkan dengan mengikuti sunnah Rasulullah ﷺ secara utuh, memuliakan seluruh keluarga dan sahabat beliau, serta menjaga akidah dari syirik dan pemalsuan.
Syiah bukanlah pecinta Ahlul Bait, tetapi penyimpang dari jalan Ahlul Bait yang lurus. Mereka memanipulasi nama-nama suci untuk menyebarkan paham kebencian dan takfiri.
Semoga Allah menjaga umat Islam dari tipu daya Syiah, dan meneguhkan kita di atas jalan Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Aamiin.
(albert/syiahindonesia.com)
************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!
0 komentar: