Breaking News
Loading...

Syiah dan Keruntuhan Dinasti Abbasiyah: Sebuah Pengkhianatan Besar


 Syiahindonesia.com - Sejarah keruntuhan Dinasti Abbasiyah yang agung tidak bisa dilepaskan dari peran pengkhianatan kaum Syiah di tengah kekuasaan Islam yang kala itu berada di puncaknya. Dinasti Abbasiyah yang berkuasa selama lebih dari lima abad, akhirnya runtuh akibat serangan brutal bangsa Mongol yang diperparah oleh pengkhianatan internal dari kalangan Syiah sendiri. Artikel ini akan membongkar fakta sejarah tentang bagaimana pengkhianatan Syiah turut andil dalam menjatuhkan salah satu peradaban Islam terbesar.


1. Ibn Al-Alqami: Wazir Syiah yang Berkhianat

Tokoh Syiah yang paling bertanggung jawab dalam keruntuhan Abbasiyah adalah Ibn Al-Alqami, wazir Syiah yang menjabat sebagai penasehat Khalifah Al-Musta'sim. Kebenciannya terhadap Ahlus Sunnah membuatnya nekat merancang kejatuhan Baghdad.

  • Ibn Al-Alqami dengan sengaja melemahkan kekuatan militer Baghdad dengan mengurangi jumlah tentaranya.

  • Ia bersekongkol dengan pasukan Mongol dan memberi informasi strategis kepada Hulagu Khan.

  • Ia meyakinkan Khalifah untuk tidak melawan dan akhirnya menyerah, padahal itu adalah jebakan yang berujung pada kehancuran Baghdad.


2. Akibat Pengkhianatan: Runtuhnya Pusat Peradaban Islam

Penyerangan Mongol yang dibantu oleh pengkhianatan Syiah menyebabkan kehancuran total Baghdad:

  • Perpustakaan Baitul Hikmah dibakar, menghancurkan ribuan manuskrip ilmu pengetahuan Islam.

  • Ribuan ulama dan cendekiawan Sunni dibantai.

  • Sejarawan memperkirakan sekitar 1,8 juta jiwa tewas dalam pembantaian tersebut.

Kejatuhan ini bukan hanya keruntuhan fisik, tetapi juga keruntuhan intelektual dan spiritual umat Islam yang butuh waktu ratusan tahun untuk bangkit kembali.


3. Syiah Mendapat Imbalan dari Mongol

Setelah kehancuran Baghdad, para Syiah justru dihadiahi jabatan oleh pemerintahan Mongol. Ini memperjelas bahwa mereka memang bersekutu dengan musuh Islam demi ambisi kekuasaan dan dendam sejarah mereka terhadap Ahlus Sunnah.


4. Sikap Islam terhadap Pengkhianatan

Pengkhianatan adalah dosa besar dalam Islam, bahkan Rasulullah ﷺ bersabda:

لِكُلِّ غَادِرٍ لِوَاءٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ يُرْفَعُ لَهُ بِقَدْرِ غَدْرِهِ، أَلَا وَلَا غَادِرَ أَعْظَمُ غَدْرًا مِنْ أَمِيرِ عَامَّةٍ

"Setiap pengkhianat akan mengibarkan bendera di hari kiamat sesuai kadar pengkhianatannya. Dan tidak ada pengkhianatan yang lebih besar daripada pengkhianatan terhadap penguasa umum." (HR. Muslim)


Kesimpulan

Keruntuhan Dinasti Abbasiyah bukan sekadar akibat kekuatan Mongol, namun sangat dipengaruhi oleh pengkhianatan Syiah dari dalam. Ibn Al-Alqami adalah simbol nyata bagaimana Syiah rela meruntuhkan Islam demi kepentingan mazhab mereka. Sejarah ini menjadi pelajaran penting bagi umat Islam agar tidak mudah tertipu oleh tipu daya yang dibungkus dalam kemasan ukhuwah.

(albert/syiahindonesia.com)



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: