Breaking News
Loading...

Taliban Angkat Pejabat dari Minoritas Syiah Hazara
Syiahindonesia.com - Dalam sebuah perkembangan yang belum pernah terjadi sebelumnya, kelompok  Taliban di Afghanistan telah menunjuk seorang pemimpin milisi Syiah sebagai gubernur untuk distrik Balkhab di Provinsi Sar-e-Pul di Afghanistan utara. Pengumuman ini dilihat sebagai upaya untuk memenangkan komunitas Syiah Hazara tepat sebelum pembicaraan damai di Afghanistan.

Dalam sebuah video yang dirilis minggu lalu, Mawlavi Mahdi, gubernur yang baru ditunjuk untuk bergabung dengan Pemerintahan Taliban untuk berperang melawan “penjajah Yahudi dan Kristen”, dan Amerika Serikat (AS).

“Bukankah Anda berada di garis depan memerangi Uni Soviet bersama saudara-saudara Sunni Anda? Mengapa Anda tidak bergabung dengan saudara-saudara Taliban Anda dalam memerangi invasi ini?, kata kantor berita The National mengutip Mahdi.  Mahdi dinilai telah bertanggung jawab melakukan sejumlah serangan pasukan pemerintah termasuk penculikan dan pemerasan. Dia pernah menjalani hukuman enam tahun penjara atas tuduhan ini.

Taliban sejak tahun 1990 meluncurkan serangan kekerasan terhadap komunitas minoritas Hazara dan pada tahun 1998 melakukan serangan terhadap kelompok di Kota Mazar-e Sharif, di ibu kota Balkh.

Penunjukan pejabat Syiah Hazara ini dinilai sangat tidak terduga. Para analis percaya tindakan ini tidak lebih dari sebuah langkah politik untuk mendapatkan dukungan luas kelompok Syiah di seluruh negara.

Sabir Ibrahimi, seorang analis keamanan Afghanistan mengatakan, “Taliban tidak pernah menjadi sebuah kekuatan inklusif; kepemimpinan mereka di Quetta dan Peshawar dan kantor politik mereka di Doha dijalankan oleh Sunni-Pashtun. Mereka memiliki beberapa komandan Tajik di lapangan, khususnya di utara, tetapi sekarang mereka mencoba memasukkan beberapa tanda Syiah Hazara ke dalam campuran.”

Di Afghanistan, 87% populasi negara itu termasuk kelompok etnis, di mana Hazara merupakan (9%), Brahui (1,25%), Pashtun menjadi kelompok yang mendominasi (42%) dari total populasi diikuti oleh etnis Tajik (27%) dan Baloch (2%).

Sementara itu, peneliti di Jaringan Analis Afganistan, Ali Yawar Adili, mengatakan langkah tersebut mengikuti penunjukan strategis serupa oleh Taliban dalam beberapa tahun terakhir.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Taliban telah merekrut dari komunitas lain seperti orang Tajik dan Uzbek. Mereka tampaknya merasakan kesenjangan dalam upaya mereka untuk menggambarkan diri mereka sebagai gerakan nasional karena kurangnya pengaruh signifikan di antara etnis Hazara,” kata Adili.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengimbau para gerilyawan untuk meletakkan senjata mereka selama bulan suci Ramadhan, ketika negara itu memerangi pandemi virus corona yang berkembang. Namun juru bicara Taliban Suhail Shaheen menolak tawaran pemerintah itu, mengutip ketidaksepakatan yang sedang berlangsung tentang proses perdamaian potensial dan pertukaran tahanan tertunda sebagai alasan untuk terus berjuang. hidayatullah.com

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: