Breaking News
Loading...

Kematian Corona di Negara Syiah Iran Tembus 5.000 Saat Ekonomi Dibuka Lagi
Syiahindonesia.com - Iran melaporkan 73 kematian baru akibat virus corona sehingga total mencapai 5.031, Sabtu (18/4).

Angka itu melanjutkan tren penurunan pasien meninggal akibat Covid-19 selama tujuh hari terakhir. Selain itu, sudah lima hari belakang angka kematian harian di Iran berada di angka puluhan.

"Ini [73] adalah angka yang sangat rendah dibandingkan dengan beberapa hari terakhir," ujar juru bicara kementerian Kianoush Jahanpour seperti dikutip dari AFP, Sabtu (18/4).

Pemerintah Iran telah mengizinkan para pemilik usaha kecil untuk kembali membuka usaha di Teheran dan berbagai provinsi karena menilai penyebaran virus corona sudah dapat dikendalikan.

Jahanpour berharap tren penurunan akan terus berlanjut meski sanksi Amerika Serikat telah menghalangi Iran membeli alat tes virus dari Korea Selatan,.

"Ini terlepas dari semua klaim palsu mereka bahwa perdagangan obat-obatan tidak tercakup oleh sanksi," katanya.
Kematian Corona di Iran Tembus 5.000 Saat Ekonomi Dibuka LagiFoto: CNN Indonesia/Fajrian

Jahanpour menambahkan sebanyak 1.374 kasus baru telah dikonfirmasi dalam 24 jam terakhir sehingga meningkatkan jumlah total pasien positif Covid-19 menjadi 80.860.

Dari angka pasien yang dirawat di rumah sakit, 55.987 telah pulih dan dipulangkan, sementara 3.513 masih dalam kondisi kritis.

Sementara itu Parlemen Iran menganggap angka-angka yang diterbitkan hanya didasarkan pada pasien yang dirawat di rumah sakit dengan 'gejala parah'.

Laporan itu mengatakan angka kematian sebenarnya diperkirakan jauh lebih besar yakni 80 persen lebih tinggi. Parlemen menduga jumlah kasus infeksi 9 hingga 10 kali lebih besar.

Kementerian kesehatan telah mengonfirmasi bahwa jumlahnya mungkin lebih tinggi karena tes yang terbatas.

Anggota dewan kota Teheran, Nahid Khodakarami mengatakan bahwa jumlah kematian harian di ibu kota berkisar antara 70 dan lebih dari 100.

Namun anggota gugus tugas virus corona nasional, Masoud Mardani, menolak klaim itu. "Tidak setiap penyakit pernapasan adalah virus corona," kata Mardani. (jnp/dea)

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: