Breaking News
Loading...

Pengkhianatan Syiah Terhadap Husain RA
Syiahindonesia.com - Islam, sejak awal munculnya di zaman Rasulullah sampai saat ini tidak terlepas dari batu terjal yang berusaha menghadang. Musuh Islam sangatlah banyak baik yang dari luar seperti Pasukan Salib, Freemansonry dan lainnya, ataupun musuh dalam selimut yang terus merongrong bangunan Islami. Musuh-musuh tersebut satu sama lain saling berseteru, namun terkadang bersatu untuk menghadang dan melawan Islam serta pemeluknya.

Syiah terhitung menjadi salah satu musuh dalam selimut yang berusaha mengerogoti keutuhan umat Islam, bahkan tidak jarang berkolaborasi dengan pihak lain untuk melawan Islam. Catatan sejarah berhasil mengungkap apa saja yang dilakukan Syiah dan cabang-cabangnya untuk melawan Islam dari sejak zaman Abdullah bin Saba' sampai saat ini. Artikel kecil ini akan membahas secara bertahap mengenai penghianatan Syi'ah sepanjang sejarah. Dan tentu yang akan kami kupas adalah yang paling terkenal dan berpengaruh bagi umat Islam saat itu, karena tidak mungkin kami paparkan semuanya dari kecil sampai yang besar.

Penghianatan Terhadap Imam Husain bin Ali bin Abi Thalib

Husain bin Ali bin Abi Thalib radliyallahu anhuma, cucu Nabi dan sahabat serta seorang yang sangat diagungkan oleh Ahlussunah serta Syiah, tidak luput dari penghianatan yang dilakukan oleh sekte Syiah ini. Tahun 60 H, saat Yazid bin Muawiyah meneruskan estafet kepemimpinan ayahnya, Muawiyah bin Abi Sufyan radliyyallahu anhuma. Penduduk Kuffah yang mayoritas tertular virus Syi'ah tersebut mengetahui bahwa Husain enggan untuk membaiat Yazid bin Muawiyah, lantas mereka  mengirim surat kepada Husain yang saat itu berada di Makkah. Surat itu berisi :

"Kami menahan diri kami untukmu, kami menghadiri sholat jum'at tanpa adanya pemimpin. Oleh karena itu kemarilah dan datanglah kepada kami" (Tarikh Ath-Thobari)

Tatkala Husain membaca surat tersebut, akhirnya dia mengutus sepupunya, Muslim bin Aqil bin Abi Thalib ke Iraq dan khususnya penduduk Kuffah untuk memastikan keadaan. Sesampainya Muslim bin Aqil di Kuffah, dia disambut gegap gembita oleh penduduknya dan mereka pun membaiat Muslim bin Aqil sebagai perpanjangan tangan Husain bin Ali, dan prosesi baiat itu terjadi di rumah Hani' bin Urwah. Setelah melihat keadaan yang berpihak kepada Husain, Muslim bin Aqil pun mengirim surat dan menjelaskan bahwa penduduk Kuffah jujur sebagaimana yang tertulis dalam surat mereka.

Husain pun memutuskan untuk pergi ke Kuffah menjawab panggilan penduduknya. Para sahabat Nabi lainnya sudah mengingatkan agar Husain tidak menuju Kuffah, namun hal itu tidak diindahkan oleh Husain. Dia pun pergi menuju Kuffah bersama keluarga besarnya serta sahabatnya, kurang lebih berjumalah 70 orang.

Namun, ketika Gubernur Kuffah Ubaidillah bin Ziyad mendengar perihal Muslim bin Aqil yang menjadi perpanjangan tangan Husain mendapat baiat dari penduduk Kuffah, dia pun segera mengutus pasukan untuk membunuh Muslim bin Aqil dan Hani' bin Urwah. Saat kejadian ini terjadi penduduk Kuffah pun melihat dan tidak bergerak sama sekali untuk membela Muslim bin Aqil serta Hani bin Urwah, bahkan mereka tidak mengakui bahwa merekalah yang meminta Husain datang ke Kuffah, dan dari sinilah penghianatan itu dimulai.

Di saat pembunuhan Muslim dan Hani, serta pengingkaran penduduk Kuffah di hadapan Ubaidillah bin Ziyad perihal dukungan mereka kepada Husain, di waktu itu juga surat menyurat penduduk Kuffah dengan Husain terus berjalan dan tetap memintanya untuk datang ke Kuffah. Ringkas cerita, saat Husain berada di Karbala datanglah pasukan utusan Ubaidillah bin Ziyad untuk memerangi Husain. Pasukan itu adalah pasukan Kuffah, dan penduduk Kuffah yang berjanji membela Husain pun tidak ada yang datang untuk membantu Husain, mereka diam saat Husain terbunuh di Karbala (10 Muharram) padahal Husain datang untuk memenuhi panggilan mereka. Dan inilah akhir dari kehidupan Husain, terbunuh dengan penghianatan penduduk Kuffah yang berpemahaman Syiah.

Apa Ucapan Husain Mengenai Penduduk Syiah Kuffah?

Setelah Husain sadar bahwa dia sudah menjadi korban penghianatan Syiah Kuffah, dia pun berkata di akhir hidupnya :

"Ya Allah berilah hukum yang adil terhadap kaum yang telah memanggil kami untuk menolongnya kemudian mereka membunuh kami" (Tarikh Ath-Thobari)

Dan Husain bin Ali, seorang imam Ahlussunah wal Jama'ah pun gugur pada hari Asy-Syuro setelah dihianati oleh Syiah Kuffah, kaum yang mengaku membelanya dan meratapi kematiannya. (qodisiyah)

************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: