Breaking News
Loading...

Nasib Malang Keluarga Hasan Radhiallahu’anhu

Oleh: Zulkarnain El-Madury

Kalau sunni dapat peredikat nashibi oleh Syiah, mungkin layak juga bagi para Syiah maniak yang cendrung Husein Syndrome disebut Nashibi juga, pasalnya mereka telah menghancurkan banyak pihak, bukan saja Istri nabi dikorbankan sebagai tumbal penghinaan dengan segala kemunafikannya. Tetapi juga keluarga besar Hasan, kakak kandung Husein menjadi tumbal keserakahan para pemuja Syiah Ja’fariyah, imamiyah Iraniyah.

Dalam berbagai tulisan tulisan para tokoh tokoh syiah konsentrasi membahas keturunan Husein dengan kitab kitab yang begitu banyak, sebenarnya adalah fakta, kalau ada Sydrome dari semua pengikutnya, untuk menempatkan Husein diatas segalanya, termasuk menafikan keluarga Hasan yang tidak punya kapling apa apa dalam jajaran tokoh fiktif imamiyah. Mengapa disebut fiktif, nyata adanya keserakahan ulama Syiah lebih pada sentralisasi Syiah untuk mengembalikan kejayaan Persia saja.

Darah campuran Husein dan Istrinya yang Persia menjadi titik awal bala tentara Persia kembali bangkit dengan menggunakan siasat busuk, menumpang nama kebesaran Husein sebagai suami Sahrubanu. Dengan tintanya merusak keluarga Rasulullah, menebar tulisan pincang, menokohkan semua keluarga Husein yang berdarah persia, menyapu bersih silsilah sebagai pelengkap dongeng 12 imam model Syiah.

Tanpa melibatkan seorangpun dari keluarga Hasan, seperti komado vatikan kepada umat kritiani. Persia telah mengendalikan agama lewat para rahib dan Pecalang persia yang mengangkat Husein sebagai tetesan Dewa Mithra, sekaligus bersama 12 muridnya. Keberhasilan mendaur ulang Kekaisaran Persia, dengan menobatk keluarga Husein semata, terasa sangat kental sekali dalam kitab kitab mereka.

Hampir seluruh kitab Syiah bersumber dari keluarga Husein semata, dan tidak ada yang melibatkan keluarga Hasan. Padahal kalau Syiah bijak, keluarga Hasan sudah pasti lebih tau rasulullah, ketimbang Keluarga Husein. Alasanya perkawinan Hasan dan Husein itu pertimbangannya. Namun cerita keluarga Hasan dalam syiah tidak tersinggung sama sekali, seolah tidak ada artinya di mata Syiah, inikah model ahlul bait syiah yang dibanggakan oleh Syiah, ternyata sangat tidak manusia dan kejam, menghapus semua keluarga Hasan dari percaturan Imam 12. Tidak heran kalau sahabat nabi menjadi sasaran, karena pada keluarga Hasan saja Syiah berlaku curang, mengubur Imam mentok di Hasan saja, dan selebihnya secara dinasti Persia menobatkan Kerajaan persia pelanjut ayahandanya Sahrubanu, kakek dari para anak cucu Husein.

Mana kitab kitab yang disandarkan kepada para Putra Hasan kakak kandungnya Husein Radhiallahu’anhu. Mengapa hanya menerbitka kitab kitab bersumber ja’fariyah belaka, semua ulama Syiah apakah sama sekali tidak pernah bertemu anak cucu Hasan, sehingga konsentrasi mengumpulkan hadits dari anak cucu Husein saja.

Coba kita lihat sederet kitab kitab berikut ini,  pasti akan lebih meyakinkan, bahwa kitab ini dikumpulkan oleh para ulama yang mendendam pada sunni.

Berikut ini adalah beberapa kitab yang disandarkan kepada yang disinyalir sebagai para Imam Maksum yang disusun oleh orang lain:

1.    Al-Jâmi’ yang merupakan  sebuah kitab yang berkisar tentang hukum-hukum halal dan haram yang disusun dengan dikte Rasulullah Saw dan tulisan Imam Ali As.
2.    Al-Jufr adalah kitab yang berisikan tentang pelbagai peristiwa di alam semesta yang ditulis oleh Imam Ali As dalam sebuah kulit domba atau kambing. Karena ditulis di atas kulit domba (jufr) sehingga kitab ini disebut sebagai “Jufr.”
3.    Kitab Aliyyin: Tentang kitab ini orang-orang menulis bahwa kitab ini ditulis dengan dikte Rasulullah Saw dan tulisan Imam Ali As yang berkaitan dengan masalah halal dan haram. Kitab ini diteruskan dari imam sebelumnya kepada imam selanjutnya sebagai warisan dan dalam pelbagai kesempatan dijadikan sebagai bukti oleh imam-imam selanjutnya. Sebagian orang berkata bahwa kitab ini adalah kitab Jâmi’ itu sendiri.
4.    Mushaf Fatimah: Sebagian orang menulis bahwa kitab ini adalah sebuah kitab yang ditulis dengan dikte Rasulullah Saw dan tulisan Imam Ali As.[10] Sebagian orang berkata bahwa pasca wafatnya Rasulullah Saw, Allah Swt mengutus seorang malaikat untuk mengurangi kesedihan dan kepiluan Hadhrat Zahra Sa. Malaikat tersebut berbincang dengan Puan Besar ini dan hasil dari perbincangan itu adalahMushaf Fatimah ini yang disusun dengan dikte Hadhrat Fatimah dan tulisan Imam Ali As.
5.    Kitab al-Âdâb.
6.    Kitab al-Farâidh.
7.    Jam’e al-Qur’ân wa Ta’wiluhu atauJam’e al-Qur’ân ‘ala Tartib al-Nuzûl.
8.    Kitâb A’la fihi Sittin Nu’an min Anwâ’ ‘Ulûm al-Qur’ân dari Imam Ali As.
9.    Kitâb Fi Zakât al-Ghanam dari Imam Ali As.
10.  Kitâb fi Abwâb al-Fiqh dari Imam Ali As.
11.  ‘Ahd Nâme Mâlik Asytar dari Imam Ali As.
12.  Wasiat ila Muhammad bin Hanafiyyah dari Imam Ali As.
13.  Qadhâwât Amir al-Mu’minin(Pengumpulan pelbagai peradilan Amirul Mukminin).
14.  Musnad Imâm ‘Ali, kitab ini dikumpulkan oleh Nasai yang bersumber dari riwayat-riwayat Imam Ali As.
15.  Nahj al-Balâgha, kitab ini dihimpun oleh Sayid Radhi dari sabda-sabda Imam Ali As.
16.  Jannat al-Asmâ dari Imam Ali As.
17.  Ghurar al-Hikam wa Durar al-Kilamyang disusun oleh Abdul Wahid Amadi dari sabda-sabda Amirul Mukmin Ali As.
18.  Kitab Mu’ammaha-ye Imam Ali As.
19.  Al-Amtsal al-Imam Ali bin Abi Thalib. 
20.  Al-Shahifah al-Kâmilah fi al-Ad’iyahdari Imam Sajjad As.
21.  Al-Shahifah al-Tsâniyah al-Sajjâdiyah yang dihimpun oleh Syaikh Hurr Amili.
22. Al-Shahifah al-Tsâlitsah al-Sajjâdiyah yang dikumpulkan oleh Mirza Abdullah Isfahani yang dikenal sebagai Afandi, penyusun kitab Riyâdh al-‘Ulamâ.
23. Al-Shahifah al-Râbi’ah al-Sajjâdiyahyang dihimpun oleh Mirza Husain Nuri.
24.  Al-Shahifah al-Khâmisah al-Sajjâdiyah yang dikumpulkan oleh Sayid Muhsin Amin, penyusun kitab A’yân al-Syiah.
25.  Risâlah Huqûq dari Imam Sajjad As.
26.   Kitab al-Tafsir dari Imam Muhammad Baqir As.
27.   Risâlah Imâm Bâqir As.
28.  Risalah Imâm Shâdiq be Sa’ad al-Khair.
29.  Kitâb al-Hidâyah dari Imam Baqir As.
30.  Ju’fur Abyadh. Imam Shadiq As bersabda, “Padaku Jufr Abyad dan kandungannya: Zabur Daud, Taurat Musa, Injil Isa, Shuhuf Ibrahim, Halal dan Haram. Mushhaf Fatimahbukan mushaf Qur’an melainkan terdapat pelbagai hukum yang diperlukan umat manusia di dalamnya.”[15] Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa padaMushhaf Fatimah Sa terkandung seluruh berita tentang alam semesta, bukan halal dan haram, sebagaimana yang dijelaskan di atas tentang mushhaf ini.
31.  Risâlah Imâm  Syisyum ila Najjasyi(Gubernur Ahwaz) yang dikenal sebagai Risâlah Abdullâh bin Najjasyi.
32. Tauhid Mufaddhal; Imam Shadiq As mendiktekan masalah tauhid dan Mufaddhal bin Umar menulisnya.
33.  Kitab Ahli Lajjah dari Imam Shadiq As.
34.  Kitab Mishbah al-Syariat wa Miftah al-Haqiqah yang disandarkan kepada Imam Shadiq As.
35.  Natsr al-Durar yang disandarkan kepada Imam Shadiq As.
36.  Wasiat Hisyam bin Hakam dan Pelbagai Tipologi Akal dari Imam Shadiq As.[16]
37. ‘Ilal al-Ahkam al-Syari’ah  yang ditulis oleh Imam Ridha dalam menjawab Masalah-masalah Muhammad bin Sinan.
38. Al-‘Ilal Fadhl bin Syâdzân yang mendengar dari Imam Ridha As kemudian disusunnya menjadi sebuah kitab.
39. Risâlah Dzahabiyah tentang pengobatan dari Imam Ridha As.
40. Fiqh al-Ridhâ As.
41.  Shahifah al-Ridhâ atau Musnad al-Ridha dari Imam Ridha As.
42. ‘Uyûn Akhbâr al-Ridhâ As dari Imam Ridha As.
43.  Risâlah Jabr wa Tafwidh dari Imam Hadi As.
44.  Ajwiba: Jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan Yahya bin Aktsam dari Imam Hadi As.
45. Qath’at min Ahkâm al-Din dari Imam Hadi As.
46. Tafsir Mustanad ila Imam Hasan Askari As.
47. Mau’izhâ Qishâr dari Imam Husain Askari As.
48. Risâlah Muntaqib dari Imam Hasan Askari As.
49. Mukatibât al-Rijâl dari Imam Hasan Askari As.

Semuanya tak ada yang melibatkan keluarga Hasan, kitab kitab yang menyedihkah, kitab illustrasi penulisnya, untuk menunjukkan pada dunia, bahwa islam hanya bisa dipahami melalui kitab kitab dari keturunan Husein, yang bersumber dari keluarga besar, husein, selain kedustaan. Kitab yang sebenarnya telah membuka kedoknya Syiah yang rasialis dan parsialis, mengecilkan keluarga Rasulullah yang lain dan membesarkan keluarga rasulullah yang lain. Jangankan pada istri istri rasulullah, sedangkan kepada dua cucu Rasulullah saj sudah tidak bertindak adil

Selain ulama ulama hadits sekelas al Kulaini misalnya, mereka semuanya masuk kategore syndrome juga, karena menempatkan kelurga besar Husein saja dalam periyatan hadits......Masalah besar Syiah yang tidak pernah terpikirkan oleh syiah kekejian para ulama yang asal asalan dalam mendudukan para keluarga Rasulullah.



************************
Ayo Gabung dengan Syiahindonesia.com Sekarang Juga!

Artikel Syiah Lainnya

0 komentar: